MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 105 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 105 Guests :: 3 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS

2 posters

Go down

ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS Empty ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS

Post by paulusjancok Sun 21 Aug 2011, 11:11 pm

Sebuah laporan internasional hasil riset khusus tentang pelanggaran HAM di tanah Palestina, menyebutkan bahwa sanksi embargo internasional yang diterapkan terhadap bangsa Palestina saat ini sebagai “sanksi terberat sepanjang sejarah kemanusiaan modern.
Hal tersebut ditegaskan Jonh Dogard, dalam laporan hasil risetnya setelah berkunjung ke wilayah Palestina selama sembilan hari dalam bulan Juni 2006 ini. Dogard mengatakan, “Inilah untuk pertama kalinya, dalam sejarah modern, sebuah bangsa terjajah diperlakukan dengan cara seperti ini.”
Dogard minta lembaga internasional seperti PBB dan Uni Eropa agar melakukan segenap upaya dan kemampuan diplomasinya untuk menyelesaiakan masalah Palestina di saat AS tidak bisa melakukan peranan sebagaimana mestinya.
Dogard menulis, penolakan Hamas untuk mengakui keabsahan eksistensi Israel dan menghentikan kekerasan tidak bisa dirubah dengan melakukan isolasi. Namun harus dilakukan dengan cara-cara diplomasi. Sikap Hamas itu dikarenakan Amerika tidak bisa melakukan tugas dan perannya sebagaimana mestinya untuk memudahkan perdamaian.
Kondisi ini, tambah Dogard, meninggalkan kesempatan buat Uni Eropa dan PBB sebagai wasit yang jujur dan jelas antara Israel dan Palestina. Kecuali kalau kedua lembaga ini sudah tidak bisa lagi memainkan perannya, maka tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari tim kuartet.
Dalam laporannya Dogard menyebutkan berbagai kesulitan yang dialami warga Palestina. Dia menulis, Jalur Gaza dalam blokade, dikuasai Israel dari laut darat dan udara. Suara-suara tembakan memekakkan dan meneror warga Palestina setiap saat. Ditambah lagi Israel terus melakukan aksi pembunuhan yang menewaskan orang-orang yang tidak berdosa. Mereka juga memperluas zona isolasi aman di wilayah perbatasan Jalur Gaza dengan dalih untuk mencegah serangan roket-roket Palestina Palestina.
Di wilayah Tepi Barat Israel membangun tembok pemisah rasial dan terus melakukan pelanggaran HAM, melarang para petani Palestina mengolah lahan mereka dan memisahkan tali keluarga setelah tembok-tembok tersebut memecah-mecah wilayah Tepi Barat menjadi kantong-kantong terisolasi. Belum lagi sikap permusuhan para serdadu Zionis Israel terhadap orang-orang Palestina setiap melintasi perlintasan-perlintasan militer.
Dogard menyebutkan, perlintasan–perlintasan militer di bagian utara wilayah Tepi Barat bahkan tidak memiliki tujuan keamanan. Bahkan secara meyakinkan perlintasan–perlintasan militer tersebut dibuat khusus untuk menghinakan dan mempersempit gerak warga Palestina. Bahkan perlintasan–perlintasan militer yang ada di lembah Yordan lebih tepat disebut sebagai “semangat balas dendam” terhadap orang Palestina, setelah Israel menyetop suplai air dan listrik ke wilayah tersebut.
Dogard mengatakan, “Israel tidak berhak untuk menahan pajak dan bea cukai sebesar 50-60 juta dolar yang memang menjadi hak milik Palestina.” Dogard menegaskan, pemutusan bantuan oleh Amerika dan Uni Eropa kepada Palestina karena menganggap Hamas dituduh sebagai kelompok ‘teroris’, jelas akan berpengaruh langsung kepada sejuta warga Palestina, dari 5,3 juta orang yang tidak memperoleh gaji. Hal itu jelas akan berdampak secara tidak langsung kepada semua rakyat Palestina. (was/aljzr-alquds)

Jihad Intelektual
Kala itu, tahun 1967, tengah terjadi ketegangan antara bangsa Arab dan Israel. Tiba-tiba pada 8 Juni 1967, Israel menyerang Kapal Induk USS Liberty. Serangan diam-diam itu menewaskan 34 perwira muda AS, 171 orang terluka, 821 roket dan senjata mesin AS tenggelam.

Tetapi, reaksi yang muncul adalah tudingan kepada kelompok muslim Arab sebagai pelaku. Amerika dan sekutunya marah. Negara-negara Arab kembali diserang. Israel menang dan bertambah luas wilayah jajahannya. Begitulah James M. Ennes, penulis buku Assault on The Liberty (Random House 1980), salah satu saksi hidup dalam peristiwa itu menuturkan keprihatinannya. Harga kematian para perwira itu adalah sebesar kepentingan mereka yang berada di balik penyerangan itu.

Di tempat terpisah dan di waktu yang berbeda, Timothy Mc Veigh, seorang mantan marinis Amerika, yang mengebom bagian depan gedung federal Alfred P. Murrah, di Oklahoma City, Amerika, dengan sebuah bom truk, pada tahun 1995. 168 orang tewas. Untuk dan atas nama kematian orang-orang itu, seorang muslim tua dan buta bernama Omar Abdurrahman langsung ditangkap. Tetapi enam tahun lebih 55 hari kemudian, sepuluh wakil keluarga para korban itu bisa menyaksikan langsung pelaksanaan hukuman mati atas Mc Veigh, pelaku pemboman yang sesungguhnya.

Dari dua kisah di atas, sudah sepatutnya kita mengambil pelajaran, bahwa sungguh penting bagi kita, selaku muslim, untuk check and recheck atas setiap berita-berita yang datangnya dari orang-orang yang memusuhi kita. Janganlah kita memandang mereka sebagai orang yang serba hebat, serba bisa, pintar, cerdik, dan puji-pujian lainnya yang sebenarnya terlalu berlebihan. Banyak pengamat mengatakan, bahwa sesungguhnya peradaban Barat sedang menunggu masa kehancurannya. Sekalipun penampilan mereka sangatlah luar biasa; dengan dipersenjatai peralatan canggih dan modern, namun jiwa mereka sangatlah rapuh dan labil.

Penyakit rendah diri (inferiority complex) sangat memandulkan daya pikir kita (jumud). Pada akhirnya kita hanya bisa membebek (muqallid), mengikuti pola pikir mereka; apa yang dikatakan mereka benar atau salah, bunga atau duri, kita telan bulat-bulat. Kita tidak lagi kritis dan memiliki rasa keingintahuan yang besar atas kebenaran yang sesungguhnya. Hal itu tentu saja membuat mental kita mengidap kemalasan yang akut (mental ignorance). Kita menjadi malas membaca, meneliti dan mengamati pelbagai berita yang berseliweran di hadapan kita.

Semua itu menghalangi kita menerima kebenaran sesungguhnya. Karena secara tidak langsung, kita sudah di doktrin (baca: dicuci otaknya) oleh musuh-musuh kita sendiri. Namun karena sudah berlangsung lama, kita tidak menyadarinya. Oleh karena itulah, Allah memberikan petunjuk kepada kita, agar jangan menjadikan orang-orang kafir harbi sebagai wali (pemimpin) karena apa yang mereka katakan susah dipercaya.

Wahai generasi dakwah, bangkitlah untuk menulis; mengungkapkan kebenaran dan menjunjung tinggi keadilan. Betapa banyak ulama-ulama yang dipenjara namun masih menyempatkan diri menulis. Dinding-dinding yang membatasi mereka dengan dunia luar tidak menghalangi mereka untuk terus berkarya. Karya-karya mereka yang ditulis “di dunia yang sempit” itu justru kelak dibaca oleh generasi-generasi selanjutnya. Apa yang mereka lakukan adalah bagian dari jihad, sebagaimana sebuah hadits menyebutkan, bahwa di akhirat nanti tinta para ulama akan disejajarkan dengan darah para syuhada. Subhanallah!
Posted at 12:12 pm by mafaza
Make a comment Permalink
Waspadailah Akibat Dosa
Ibnu Sirin pernah berkata, “Suatu kali aku pernah menghina seseorang dengan mengatakan, ‘Hai orang yang bangkrut!’ Empat puluh tahun kemudian malahan aku yang bangkrut.”

Penderitaanmu pada hari ini, bisa disebabkan oleh dosa-dosa yang telah engkau kerjakan di masa lalu. Jangan pernah engkau memandang remeh dosa sekecil apa pun, tapi pandanglah kepada siapa engkau melakukan kedurhakaan itu. Engkau lihat tapak-tapak sejarah orang-orang di masa lalu, di antara mereka ada yang mati tenggelam seperti Firaun dan Samiri, mati terhimpit bebatuan seperti Qarun, ada yang mati tersambar petir, tertebas batang lehernya, dan masih banyak lagi kisah-kisah yang dapat di ambil pelajaran darinya. Semuanya hendaknya engkau renungkan, agar engkau tidak melakukan kedurhakaan yang serupa sebagaimana yang telah mereka perbuat kepada Tuhannya.

Dahulu, tangan-tangan saudara-saudara Nabi Yusuf As. menyiksa Nabi Yusuf. Kemudian Yusuf dibeli oleh orang Mesir. Akan tetapi, pada masa berikutnya, tangan-tangan merekalah yang justru meminta makanan, sebagaimana dikisahkan dalam firman Allah Swt., “Bersedekahlah kepada kami.” (QS. Yusuf [12]: 88). Sadarilah olehmu kisah ini, dosa yang engkau lakukan pada saat ini dapat berakibat fatal di masa yang akan datang. Menghadaplah segera kepada-Nya di pintu mihrab taubat. Jangan sampai siksa itu menimpamu dan engkau tidak dapat mengelaknya. Sungguh, begitu panjang rentang waktu pertaubatan Nabi Adam As. atas kesalahannya memakan buah khuldi. Dikabarkan, beliau bersujud mengharapkan ampunannya selama ratusan tahun.

Janganlah ada anggapan dosa itu akan dibalas hanya di akhirat nanti, bukankah si pembunuh Said bin Zubair kemudian mati secara menyedihkan? Bukankah orang-orang yang menyiksa Ahmad bin Hanbal kemudian diserang penyakit yang mematikan? Bukankah orang yang membunuh Hasan al-Banna kemudian tersingkir dari kekuasaan? Maha-adil Allah. Dia tidak akan membiarkan orang-orang zalim berbuat sesukanya. Sungguh, azab Allah sangatlah dekat bagi mereka.



Pandanglah Dunia ini Sebagaimana Adanya
Saya selalu berusaha belajar dari kehidupan ini. Memandang wajah orang-orang saja membuat saya berpikir, betapa Allah telah menciptakan alam ini dengan beragam rupa. Belum lagi apa yang berada di dalam otak manusia, pasti juga berbeda-beda. Dengan memperhatikan semua itu, saya semakin menyadari akan satu hal: hidup ini begini adanya; tidak ada yang perlu ditutup-tutupi dan tidak ada yang perlu ditakuti. Kadang ada tawa, namun selepas itu ada tangis, tawa dan seterusnya. Semua itu terjadi berulang-ulang sampai manusia menemui ajalnya.

Saya tidak akan merasa sakit hati jika ada orang yang menghina saya, atau memperolok-olok saya, atau menyindir saya. Saya akan terima semua itu selagi mereka tidak menghina agama saya. Saya melihat semua itu sebagai pencerahan dan umpan balik yang positif bagi diri saya. Mungkin saja ada satu kesalahan yang tidak saya sadari sehingga membuat mereka marah. Mungkin saja dibalik semua itu ada kebaikan yang tersembunyi, yang dapat saya ketahui setelah saya mendapatkannya. Buatlah beribu-ribu kemungkinan yang baik (husnudzan), agar hati ini ridha, dan dengan ridha hatipun menjadi tenang.

Sobat muda, janganlah kamu selalu berharap orang akan selalu tersenyum kepadamu. Janganlah pula kamu berharap terlalu berlebih dari orang lain, yang sekiranya kamu cintai. Karena mereka toh juga manusia, sama seperti kita. Ada saatnya mereka kecewa, marah, kesal dan kondisi keimanan mereka sedang menurun. Jangan karena hal itu, hatimu menjadi dongkol. Terimalah semua itu sebagai masukan-masukan positif bagimu, bahkan menjadi “cambuk” agar kamu melakukan yang terbaik dalam melakukan amal shalih. Kamu akan melakukan hal-hal yang berlawanan dari apa yang mereka tuduhkan kepadamu. Jika kamu dikatakan pemalas, jadilah orang yang rajin dan tekun serta selalu bersemangat dalam mengerjakan sesuatu.

Kemanisan iman tidak akan dirasakan seseorang, sebelum orang itu berjuang untuk menyingkirkan sebab-sebab ketidakmanisan iman dan meraup sebanyak mungkin sebab-sebab kemanisan iman. Shalat tahajud itu memang terasa berat, tetapi jika dilakukan dengan sabar dan ikhlas, kamu akan merasakan manfaatnya yang jauh lebih besar dari, misalnya, rasa lelah yang kamu dapatkan. Sesungguhnya, apa yang Allah perintahkan untuk kita, baik untuk kita. Puasa yang terasa berat di siang hari, ternyata banyak manfaatnya jika dilakukan. Bahkan manfaatnya itu “menenggelamkan” mudharat-mudharat yang semula kita rasakan. Tidak ada waktu yang paling nikmat kecuali saat kita berbuka puasa. Hal itu tidak dirasakan oleh mereka yang tidak berpuasa. Kita merasakan, bahwa sesungguhnya perjuangan itu berakhir dengan kebahagiaan. Pohon yang kita tanam, kelak akan berbuah manis dan lezat.

Berpikirlah dan teruslah berpikir, hingga kamu menjadi paham, dan paham akan membuatmu menjadi yakin, dan yakin akan membuatmu beramal dengan sepenuh kesungguhan, karena kamu tahu faedah dibalik apa yang kamu lakukan. Jika suatu persoalan ingin kamu pecahkan, kemudian kamu berpikir, kamudian kamu merenung, niscaya persoalan-persoalan itu akan segera terpecahkan. Kamu akan mendapat pencerahan jika kamu terus berpikir.
Posted at 12:00 pm by mafaza
Make a comment Permalink
Don’t Sweat Small Stuff
Sobat muda, ada yang ingin saya sampaikan di sini. Nasihat yang mungkin kamu pernah mendengarnya, tapi kemudian lupa setelah lama berlalu. Pada suatu hari, istri saya sedang memperbaiki jarum jam yang melenceng beberapa jam. Dia memutarnya bukan dari pemutar jarum jam, tetapi dari jarum jam itu sendiri. Akibatnya jam itu tidak dapat berfungsi karena sudah loncer. Mengetahui hal itu, saya agak marah dan kecewa dengan istri saya.

Melihat saya marah, istri saya hanya berkata, "Kalau sudah begini, mau diapain lagi dong kang?" Saya terdiam mendengar perkataannya itu. Betul juga ya, kalau sudah begitu, mau diapain lagi? Susu yang sudah tumpah tidak mungkin diambil lagi. Saya kemudian berkata dalam hati, "Untuk apa membesarkan masalah yang semula kecil dan sepele. Tidak ada gunanya sama sekali! Saya tidak mungkin melakukan hal yang bodoh itu. Karena saya tahu bahwa semua itu adalah bisikan syetan."

Seringkali setan membesar-besarkan "api" yang semula kecil dan kemudian "membakar" orang yang terpedaya olehnya. Ada dua orang yang tersenggol badannya sedikit saja bisa saling pukul dan bunuh. Ihh...mengerikan! Bujuk rayu setan ini tidak mengenal status sosial atau kedudukan seseorang. Oleh karena itu, berhati-hatilah kamu akan hal ini. Jadilah orang yang sabar dan pemaaf. Ada teman kamu yang suka usil padamu, jangan jadikan kelakuannya padamu sebagai dendam yang terus membara di dadamu. Sehingga ketika dia meminta maaf atau berbuat baik kepadamu, kamu tidak mau menerimanya. Padahal dia kan sama saja seperti kita, manusia. Jangan bilang kalau kamu belum pernah berbuat salah, khususnya sama temen-temenmu. Percaya deh sama aku, kamu akan tersiksa dengan kelakuan dan perasaanmu itu.

Masalah kecil menjadi besar seringkali dibuat oleh dirimu sendiri, bukan dari masalah itu sendiri atau apa yang datangnya di luar diri kamu. Yang namanya masalah itu kecil kalau memang awalnya kecil. Kalau dilihat dari hidup kita, tampaknya hampir-hampir tidak ada yang namanya "big problem" (masalah besar) jika kita sendiri tidak membesarkannya. Atau jika kita sendiri telah melakukan suatu kesalahan yang fatal. Kamu akan menjadi pemenang kalau kamu dapat menangani setiap masalah yang kamu hadapi. Kamu akan lebih bahagia.



Dari Kappa Hingga Risalah Cinta
Selesai sudah aku membacanya. Dua buku yang mengguncangkan batin dan mempengaruhi jiwaku. Buku pertama novel berjudul Kappa yang dikarang oleh sastrawan Jepang terkenal, Ryunosuke Akutagawa. Sedangkan buku kedua berjudul Risalah Cinta yang ditulis oleh sastrawan muda, Helvy Tiana Rosa.

Sebelumnya aku tidak menyangka bisa bertemu dan membaca dua buku itu, karena dua buku itu pemberian kawanku atas pernikahan kami. Entah mengapa mereka memberi kami dua buku itu. Tapi pada saat itu aku tak peduli. Yang aku lihat adalah niat baik mereka karena telah memberi hadiah itu.

Baiknya sedikit aku menceritakan isi dari kedua buku itu. Aku mulai dari buku pertama, Kappa. Kappa terjadi di suatu tempat, di antara mimpi dan kenyataan. Novel ini diceritakan lewat orang pertama dari sudut pandang orang gila di rumah sakit jiwa, yang dikenal sebagai Pasien No. 23. Novel ini ditulis secara singkat sebelum Ryunosuke Akutagawa bunuh diri, terutama saat halusinasi dan khayalan menyerangnya. Kappa merupakan makhluk bersisik yang berukuran seperti anak kecil, wajahnya seperti harimau dan memiliki paruh yang runcing. Kappa hidup di sungai-sungai dan menyeret binatang-binatang dan anak-anak kecil yang ceroboh hingga mati. Sepanjang lekukan di atas kepalanya penuh dengan air. Kappa juga dapat hidup di daratan.

Seperti halnya kebanyakan novel/ cerpen, Kappa tidak sepenuhnya terlepas dari kepribadian dan pengalaman penulisnya. Seperti dinyatakan Ryonosuke sendiri, “Kappa lahir dari kemuakan saya dengan banyak hal – khususnya dengan diri saya sendiri.” Perlu diketahui, Ryonosuke lahir ditengah keluarga yang amburadul dan centang perenang. Ayahnya – Niihira Toshizo – memiliki temperamen yang kasar dan terlibat dalam banyak perselisihan. Sedangkan Ibunya – Fuku – sebagaimana dikatakan Ryonosuke, adalah orang gila. Dia sering menggambar untuknya di atas kertas. Namun, orang-orang yang ia gambar semuanya berwajah serigala. Ibunya juga sering membayangkan bahwa banyak hantu berkeliaran di dekatnya. Ibunya mengidap penyakit schizophrenia. Hal ini terjadi karena kematian anak pertamanya – Hatsu – dan kelahiran Ryunosuke. Kematian anak perempuan pertamanya merupakan pukulan bagi Fuku yang harus ia tanggung sendiri. Pengaruhnya, ia makin memburuk karena ia terus mempersalahkan diri sendiri. Beberapa bulan sejak kematian Hatsu, Fuku hamil lagi. Kehamilannya kali ini menjadi sumber kekhawatirannya yang mendalam. Ini karena saat itu usianya sudah 33 tahun dan suaminya 42 tahun yang dalam kepercayaan masyarakat saat itu dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan menjadi saat-saat kurang menguntungkan untuk kelahiran seorang anak. Dengan kata lain, seolah kelahiran Ryunosuke tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya. Di dalam novelnya, Ryunosuke menulis:

“Kemudian terdengar jawaban si bayi dalam rahim ibunya; tampaknya tidak ada sedikit pun keberatan, suara itu lemah dan ragu-ragu.

‘Aku tidak ingin dilahirkan. Alasan pertama, aku merasa jijik memikirkan bahwa aku harus mewarisi sesuatu dari bapakku – kegilaan itu sendiri sudah cukup buruk. Dan faktor lainnya adalah karena aku menganggap bahwa keberadaan seekor kappa adalah suatu kejahatan’.”

Kemudian orangtua Ryunosuke “membuang”-nya. Ryunosuke diasuh Matsumara Senjiro, salah seorang teman lama Toshizo. Selanjutnya, Ryunosuke diterima kembali dalam keluarga, meski ia pernah menjadi anak yang terlantar. Kegilaan ibunya dan ketakutan yang mungkin ia miliki karena keturunan, terus-menerus menyiksa Ryunosuke selama hidupnya. Keturunan yang buruk menjadi salah satu objek dari satirnya yang ia tulis dalam Kappa:

“Ada sebuah poster besar di ujung jalan itu. bagian bawah poster itu menggambarkan sekitar selusin sosok kappa; beberapa di antaranya sedang meniup trompet, sedangkan yang lain mengacungkan pedang. Bagian atas sisa dari poster itu seluruhnya berisi tulisan dalam huruf kappa; bukan tulisan yang bagus – bentuknya seperti spiral dan bagi kita semua tampak seperti pegas yang ada di dalam jam. Aku pikir aku telah menangkap inti dari apa yang dikatakan dalam tulisan itu, meskipun sekali lagi mungkin akan ada beberapa kesalahan dalam detailnya. Secara umum, artinya:
Mari bergabung dalam Pasukan Sukarela Keturunan
Biarkan Kappa-Kappa yang kuat dan besar
Mengawini Kappa-Kappa yang berpenyakitan dan lemah
Untuk membasmi keturunan yang jelek.”

Ryonosuke sejak kecil sudah tidak mendapatkan belaian kasih sayang ayah dan ibunya. Keadaan yang buruk itu mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku Ryonosuke. Selama tahun terakhir dalam hidupnya, ia menunjukkan banyak gejala schizophrenia – seperti halnya yang pernah dialami ibunya –: ia menunjukkan khayalan tentang surat-surat, tentang penyiksaan, dan halusinasi pendengaran. Ketika depresinya sudah tidak terkendali, akhirnya Ryonosuke menghabisi dirinya sendiri dengan cara meminum obat tidur hingga over dosis.

Buku kedua yang saya baca, Risalah Cinta, berisi esai-esai Helvy Tiana Rosa. Seperti halnya buku-bukunya yang lain, buku ini sangat enak dibaca, renyah dan sarat dengan muatan hikmah. Setiap perjalanan hidup kita adalah hikmah jika kita mau mengambilnya dan merenungkannya. Hanya saja, kita seringkali melewatkannya begitu saja, tanpa mau menuangkannya dalam bentuk tulisan. Risalah Cinta dimulai dari penuturan Helvy tentang keadaan keluarganya; kakeknya, ayah-ibunya, suaminya, anaknya, teman-temannya. Semuanya memberikan kesan yang baik pada diri Helvy. Kakeknya dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang agamis, ayah-ibunya mendidiknya dengan penuh cinta kasih, suaminya dan anaknya yang menyayangi dan mencintainya, pergaulan dengan teman-temannya yang dapat diambil pelajaran dan hikmah. Intinya Helvy hidup ditengah lingkungan yang kondusif, religius, penuh cinta dan kasih sayang. Tidak heran, buku ini mengalir dan sangat menyentuh hati. Dengan gemilang beliau berhasil mengikat banyak makna yang bertebaran di alam ini. Beliau bukan seorang ilmuwan yang bergelut dengan angka dan rumus-rumus fisika-kimia, tapi beliau adalah ilmuwan dalam mengolah kata dan peristiwa menjadi suatu tulisan yang dapat dinikmati oleh banyak orang.

Setelah selesai membaca kedua buku ini, pertanyaan yang pernah saya utarakan sebelumnya kembali muncul, mengapa mereka memberi kami dua buku ini? Saya pun menjawab sendiri pertanyaan itu, ternyata seorang anak manusia memerlukan cinta dan kasih sayang dari kedua orangtuanya, agar ia dapat hidup sebagaimana mestinya. Dampaknya mungkin tidak terasa satu atau dua hari, tapi bisa bertahun-tahun kemudian. Anak yang dididik dengan kemarahan, cacian, dan keburukan lainnya akan berakhir seperti Ryunosuke Akutagawa, lebih ringan darinya atau bahkan lebih parah lagi. Sedangkan anak yang dididik dengan cinta kasih, ketaatan pada agama, akan terlihat pada sosok seperti Helvy Tiana Rosa atau bahkan lebih dari beliau.

Setelah saya renungkan lebih dalam lagi tentang hal ini, mataku berkaca-kaca. Subhanallah! Aku bersyukur telah diingatkan sebelum aku kelak memiliki seorang anak. Tidak aku sangka-sangka, sahabatku telah memberi hadiah terbaik yang belum pernah kuterima sebelumnya. Sebuah hadiah yang mengingatkanku agar kelak, ketika aku memiliki anak, dapat mendidiknya dengan penuh cinta dan kasih sayang.



Islam Liberal Tak Lebih dari Sekedar Imajinasi
Akhir-akhir ini para aktivis Islam liberal mulai memperlihatkan watak pemikirannya. Mereka berupaya mencari-cari akar historis liberalisme di berbagai negara termasuk Indonesia (lihat http://islamlib.com/ ). Mereka membuat pengelompokkan siapa saja ulama yang liberal itu. Mereka membuatnya berdasarkan apa yang mereka khayalkan ditambah dengan sedikit data yang mereka peroleh. Berwajah ganda pun sering mereka perlihatkan, di satu sisi mereka mengatakan "A", namun dikesempatan lain mereka mengatakan "B" (lihat http://islamlib.com ). Pendapat mereka tidak bisa dipegang sama sekali.

Tak urung, karena apa yang mereka lakukan adalah hanya sebatas imajinasi, mereka mereka-reka bahwa tokoh A, B, C, D, dan sebagainya adalah tokoh liberal. Namun pada kenyataannya, sekali lagi ini hanya rekayasa mereka, tokoh-tokoh itu bukanlah tokoh-tokoh Islam Liberal. Hanya karena pendapat tokoh itu yang terkesan modern, moderat, dan progresif, maka mereka menganggapnya sebagai tokoh Islam liberal. Sebut saja misalnya, Dr. Yusuf al-Qaradhawi, Dr. Muhammad Natsir, Dr. Hasan Turabi, Dr. Rashid Ghanuchi, dan Dr. Ali Shariati. Padahal tokoh-tokoh itu dikenal sebagai islamiyyun (aktivis Islam) yang memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi. Dr. Yusuf al-Qaradhawi adalah aktivis jama'ah Ikhwanul Muslimin dan ahli fikih terkemuka dunia, yang sangat jauh dari 'tampang' liberal. Dr. Muhammad Natsir adalah pemuka organisasi Persatuan Islam (Persis), pendiri Partai Islam Masyumi, dan pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Dr. Hasan Turabi adalah muraqib am Ikhwanul Muslimin Sudan dan mantan Sekretaris Jenderal Konferensi Arab dan Islam. Dr. Rashid Ghanuchi adalah pendiri Partai Islam an-Nahdhah di Tunisia, namun dia diusir dari negerinya (kini berada di Inggris) karena memperjuangkan tegaknya syariat Islam dalam negerinya. Dan yang terakhir Dr. Ali Shariati, yang dalam sejumlah karya-karyanya menunjukkan pembelaannya terhadap Islam, bahkan beliau merupakan salah satu penyokong utama Revolusi Islam Iran.

Seringkali aktivis Islam liberal mengambil data yang tidak shahih, tidak valid, dan merekayasa pemikiran seorang ulama agar terkesan liberal. Pernyataan ini bukan tanpa bukti. Bukti di atas sebenarnya sudah lebih dari cukup karena mencakup sebuah grand design pemikiran beberapa ulama yang sudah tidak asing lagi di dunia Internasional. Berbicara satu orang tokoh dan mendudukkannya pada satu golongan, berarti karya-karyanya setidaknya mencerminkan golongan tersebut. Namun perlulah ditambah lagi beberapa bukti bahwa aktivis Islam Liberal adalah orang yang sembrono dan menyimpang dari jalur ilmiah yang semestinya. Tentang Pluralisme misalnya, mereka katakan bahwa paham itu ada di dalam Islam, dan beberapa tokoh ulama – menurut mereka – pernah mengungkapkannya dalam beberapa karyanya. Ulama itu sebut saja Ibnu al-Arabi, dan al-Jîlî (penulis kitab al-Insân al-Kâmil).

Namun setelah diselidiki oleh sejumlah peneliti, tidak menemukan pernyataan Ibnu al-Arabi yang menyetujui paham pluralisme, bahkan yang ada sebaliknya. Menurut Ibnu al-Arabi, sabîl Allâh yang tertera dalam surat Shâd ayat 26 adalah syariat Allah secara khusus kepada seseorang Nabi untuk umatnya, demi kebahagiaan mereka di akhirat (dâr al-qarâr). Bagi Ibnu al-Arabi, istilah khusus 'jalanku' bukan istilah umum 'jalan Allah' (sirâti bukan sekedar sirât Allah) yang diungkapkan al-Quran menunjukkan bahwa ia adalah syariat yang khas (shar' khâss), yang wajib diikuti, yaitu jalan Nabi Muhammad. (Lihat Sani Badron, Jurnal Islamia Thn. 1 No. 3 2004).

Sedangkan al-Jîlî telah menegaskan supremasi Islam terhadap agama-agama lain. Dengan mengutip ayat al-Quran, al-Jîlî menekankan bahwa muslim adalah umat terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah manusia (QS. Ali Imran [3]: 110) karena Nabi mereka, Muhammad Saw., adalah Nabi terbaik dan agama mereka adalah yang terbaik di antara semua agama yang ada. Al-Jîlî menganggap agama lain sebagai agama kesengsaraan (dîn al-shaqâwah) dan penganutnya adalah umat yang sengsara disebabkan ketaatan mereka kepada agama itu dan penolakannya terhadap Islam. (Lihat Wan Azhar Wan Ismail, Jurnal Islamia Thn. 1 No. 3 2004).

Semua ini terjadi karena aktivis Islam Liberal sendiri tidak tahu apa itu Islam Liberal. Hal ini terlihat dalam buku Liberal Islam-nya Charles Kurzman. Menurut Kurzman, ungkapan "Islam liberal" mungkin terdengar seperti sebuah kontradiksi dalam peristilahan (a contradictio in terms). Mungkin ia bingung dengan istilahnya sendiri: Islam kok liberal? Meski ia menjawab di akhir tulisannya bahwa istilah Islam Liberal itu tidak kontradiktif, tapi ketidakjelasan uraiannya masih tampak di sana-sini.

Islam itu sendiri, secara lughawi, bermakna "pasrah" , tunduk kepada Allah dan terikat dengan hukum-hukum yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Dalam hal ini, Islam tidak bebas. Tetapi, di samping Islam tunduk kepada Allah Saw., Islam sebenarnya membebaskan manusia dari belenggu peribadatan kepada manusia atau makhluk lainnya. Bisa disimpulkan, Islam itu "bebas" dan "tidak bebas". (Lihat Adian Husaini, Islam Liberal hlm. 2 2002).

Dengan ketidakjelasan itu, mereka menjadi tidak memiliki paradigma dan batasan-batasan mana yang Islam liberal dan mana yang bukan. Sesungguhnya hal ini terjadi karena Islam liberal tidak memiliki akar dalam tradisi pemikiran Islam. Jika mereka mencari apa itu Islam liberal, mereka mencarinya pada para orientalis dan kemudian membuat rumusan-rumusan tentang Islam liberal dari para orientalis itu. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan Sukidi, salah satu dedengkotnya Islam liberal, "Islam Liberal perlu dinisbatkan pada Reformasi Protestan karena inilah gerakan keagamaan yang menandai perubahan ke arah subyektivitas diri yang otonom." (Kompas, 6 Agustus 2006/ http://www.kompas.co.id/ ).

Jadi, untuk mereka yang sedang mempelajari dan memahami Islam, tak perlu capek-capek mempelajari pemikiran Islam liberal, karena pemikiran mereka toh bukan diambil dari Islam itu sendiri, justru sebaliknya, diambil dari agama lain.



Mu’alaf mengguncang dunia
Ketika saya mulai mengumpulkan data-data berkaitan dengan tokoh-tokoh terkemuka dunia yang masuk Islam. Saya dapatkan satu kesimpulan, yang menurut saya pasti disetujui oleh banyak orang. Kesimpulan itu adalah, banyak di antara mereka yang masuk Islam adalah orang-orang berpendidikan tinggi, ilmuwan, pemikir, dan orang-orang yang menyadari bahwa hanya ada satu Tuhan, yakni Allah Swt.. Kesimpulan kedua, ternyata mereka adalah orang-orang yang mau keluar dari status quo kejahiliyahan. Dengan kata lain, mereka menggunakan seluruh kemampuannya (akal dan hatinya) untuk memilah mana agama yang benar dan mana agama yang salah.

Apa yang mereka lakukan itu sungguh suatu hal yang luar biasa, berat, dan penuh tantangan. Mereka yang dulunya hidup glamour dan penuh kekayaan, setelah masuk Islam, masyarakat mencibir dan menganggapnya suatu hal yang aneh. Tapi jika sudah menemukan kebenaran, seorang pemikir merdeka tak akan terhalang oleh hal semacam itu. Mereka akan keluar dari kungkungan batok kelapa yang menghimpit dan membuat dada mereka sesak. Sekalipun mereka berlawanan dengan arus, mereka tetap tabah dan tak gentar menghadapinya. Justru dengan cara itu, mereka menemukan kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan yang lebih hebat dari sekedar mendapatkan uang dan kekayaan. Mereka tidak akan menjual kebenaran, seberapapun harganya, dengan harta kekayaan dan kedudukan.

Dr. Jonathan Birt putra Lord Birt, dan Emma Clark, cucu perempuan bekas PM Herbert Asquith, hanyalah dua di antara hampir 14.000 elit Britania (Inggris) yang menyatakan diri masuk Islam. Inilah hasil studi yang jarang dipublikasikan, bahwa Islam telah menjadi agama paling diminati dan paling cepat berkembang (the fastest growing religion) di negeri Tony Blair itu.

Sebuah studi cukup kompeten pertama kalinya tentang fenomena orang-orang baru Islam itu, dilakukan oleh harian Sunday Times pada 22 Februari 2004. Koran itu mencatat sederetan nama-nama beken elit terkenal Inggris, mulai dari konglomerat, selebritis, hingga keturunan tokoh-tokoh establish senior Inggris, menyatakan diri masuk Islam setelah mereka mengaku kecewa dengan nilai-nilai Barat yang menjemukan.

Studi baru yang dilakukan Yahya (sebelumnya bernama Jonathan) Birt, putra Lord Birt – bekas Direktur Jenderal BBC, dia menyusun data-data valid yang pertama kali tentang fenomena sensitif itu. Bahwa telah terjadi gerakan orang-orang Kristen masuk Islam yang cukup signifikan. Yahya merujuk pada angka sesus terbaru Inggris, lalu merincinya. Akhirnya dia menyimpulkan temuannya, bahwa tak kurang 14.200 warga kulit putih Inggris masuk Islam.

Tidak hanya itu, sejak peristiwa WTC New York 11 September 2001, justru semakin banyak non-Muslim di Barat yang tertarik kepada Islam, bahkan sebagian akhirnya memeluk Islam. Fenomena ini mengingatkan saya akan berbondong-bondongnya orang Inggris yang mempelajari Islam dan memasuki Islam, setelah kasus Salman Rushdie dan Perang Teluk beberapa waktu lalu. Dua puluh ribu orang Inggris berkulit putih tercatat memeluk Islam justru setelah kasus Salman Rushdie, padahal sebelumnya sekira 5.000 saja (Line, Desember 1993).

Perang Teluk juga telah membawa rahmat bagi dakwah Islam di Amerika. Enam bulan setelah perang usai, 3.000 orang Barat memeluk Islam di pangkalan angkatan udara di Dhahran, 98 persen adalah pria dan wanita Amerika (Islamic Voice, September 1997).

Sebuah pusat Islam di Belanda mengaku setelah serangan 11 September, justru jumlah orang Belanda yang masuk Islam menjadi 10 kali lipat, sedangkan dalam suatu Projek Muslim Baru di Leicester dan dipimpin oleh wanita yang dulu beragama Katolik Roma Irlandia, pemeluk baru Islam tetap mengalir (www.themodernreligion.com/convert).

Dari sekian banyak orang Jerman yang telah memeluk Islam, beberapa adalah ilmuwan dan profesional Jerman terkemuka seperti Hamid Marcus, Muhammad Aman Hobohm, Ahmad Von Denffer, dan Murad Hofman. Di Jerman, seperti juga di Inggris, agaknya lebih banyak wanita Jerman yang memeluk Islam daripada prianya. Para Muslimah Jerman ini aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial Islam, seperti Amina Mosler, Fatima Hereen, dan Gaironisa Jacobs (Umm Muhammad-Kassiem). Sebagian sudah senior dan sebagian lagi masih muda. Seperti juga para pemeluk baru Islam lainnya di berbagai negara Barat lainnya, mereka aktif menyebarkan Islam, antara lain lewat tulisan dan atau situs pribadi dalam internet. Gaironisa, misalnya, telah menerbitkan pengalamannya menemukan Islam dalam sebuah buku berjudul Islam, My Birthright.

Saya pernah membaca sebuah artikel, bahwa sastrawan terkemuka Jerman, Johann Wolfgang Goethe, adalah seorang muslim. Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Murabit, Goethe benar-benar telah mengikrarkan syahadat dan berganti nama menjadi Muhammad Johann Wolfgang Goethe. Sekalipun sumber itu masih diragukan orang, tapi ada bukti lain tentang keislamannya, yaitu lewat pernyataan-pernyataannya yang mengatakan bahwa dirinya seorang muslim.

Begitupun setelah saya membaca artikel yang menyebutkan bahwa sastrawan terkenal Rusia, Leo Tolstoy, adalah seorang muslim. Perang berat sebelah antara Muslim Kaukasus melawan militer Rusia menjadi sumber ilham bagi sastrawan Rusia, Leo Tolstoy (1828-1910), untuk menulis roman termasyhur "Perang dan Damai" (1863). Tahun 1851, tatkala Kaukasus menjadi medan perang, Tolstoy ikut bergabung dengan pasukan Tsar. Kaukasus beserta gejolak semangat jihad penduduknya, menjadi latar belakang karya Tolstoy lainnya, "Haji Murad". Diperkirakan, kesaksian langsung Tolstoy di arena pembantaian Muslim Kaukasus, menjadikan dirinya sangat bersimpati terhadap Islam.

Dalam bukunya, Haji Murad, Tolstoy mengarang tentang sosok yang demikian dikaguminya. Ia sosok heroik dan tegar. Tolstoy menghubungkannya dengan setangkai bunga liar, yang menginspirasi karyanya terakhir ini. Tak seperti karyanya yang lain, Haji Murat ditulis dengan sepenuh imajinasi.

Saya juga membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa Napoleon Bonaparte adalah seorang muslim. Tapi saya setelah saya telusuri lebih lanjut, saya belum mendapatkan bukti yang kuat kecuali pernyataan simpati beliau terhadap Islam. Oleh karena itu, tokoh yang satu ini tidak saya masukkan dalam tokoh terkemuka yang masuk Islam. Jika memang saya mendapatkan data yang lebih valid dan kuat tentang masuk Islamnya Napoleon, Insya Allah saya akan mencantumkannya pada edisi selanjutnya.

Buku ini banyak bersumber dari artikel-artikel di internet (baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris), surat kabar seperti Republika, buku Malcolm X karya Alex Haley, Jihad Gaya Amerika, Islam Setelah Malcolm X oleh Steven Barbosa, dan buku Mengapa Kami Memilih Islam yang diterbitkan oleh Rabithah Alam Islamy Makkah al-Mukarramah, dan buku-buku lainnya.

Sebenarnya bisa dikatakan sangat banyak tokoh-tokoh terkemuka dunia yang masuk Islam. Tapi karena keterbatasan ruang, buku ini hanya memuat sebagian kecil dari tokoh-tokoh terkemuka itu. Kalaupun Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk menulis buku kedua, Insya Allah saya akan menuliskannya. Semua yang saya lakukan, tidak lain dan tidak bukan, adalah berkat kekuatan yang diberikan Allah kepada saya. Tanpa itu, saya tak akan sanggup menuliskan karya ini. Semoga buku ini dapat dijadikan syiar dan dakwah bagi umat Islam, agar mereka lebih tampil penuh percaya diri. Bahwa di belakang mereka ada para ilmuwan mualaf, para negarawan mualaf, para cerdik pandai mualaf dan mualaf-mualaf lainnya.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan jazakumullah khairan katsiran terhadap teman-teman saya dipenerbitan, istri saya, Prof. Dr. Dadang Kahmad (Guru Besar Sosiologi UIN SGD dan Ketua Umum Muhammadiyah Jabar) yang telah sudi memberi kata pengantar pada buku saya ini. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Âmîn!

"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran [3]: 18).

paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6458
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS Empty Re: ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS

Post by agus Sun 21 Aug 2011, 11:24 pm

Patroli dulu ah ...... ISRAEL LEBIH GANAS DARIPADA TERORIS SFi_tomcat
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14623
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum