masuk islam karna celana dalam

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Mencarikebenaran wrote:SUBHANALLAH..WALHAMDULILLAH...ALLAHU AKBAR, SEMOGA ORANG ITU TETAP MENDAPAT HIDAYAH ALLAH HINGGA MAUT MENJEMPUTNYA. AMIN.

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

kermit katak lucu wrote:

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

yang masuk islam yahh yang rada rada sakit jiwa genehh,suka cium ciumin celana dalam kotor.


heheehehhehhehhehehhehhe

Tom Jerry wrote:

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Kita sekarang hidup di zaman Perjanjian Baru (Yeremia 31:31... Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,) yang tidak lagi mentaati Perjanjian Lama berupa Syari'at Taurat Musa yang dikhususkan bagi orang Israel. Dalam Taurat Musa (3400 tahun lalu), TUHAN memerintahkan orang / umat Israel untuk menjaga kebersihan jasmani dan menghindari diri dari benda-benda najis. Jika terkena sesuatu yang najis, .... cuci baju....!!! Semuanya hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 11:24-28
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 2-7
2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.
3 Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya.
4 Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
7 Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 15:19-28
19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga.
21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
22 Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
23 Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
24 Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga.
25 Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis.
26 Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
27 Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 17:15-16
15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir. Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Pada zaman Perjanjian Baru, kitab Ibrani (yang diduga ditulis oleh Paulus) mengatakan sbb:

Ibrani 9:8-10
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan berbagai macam pembasuhan (pencucian), hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa itu bagi orang Israel kuno abad ke-13 SM, bukan buat orang Indo abad ke-21 M.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah dasar menuju kegenapannya.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah latihan "virtual" dengan menjaga kebersihan jasmani sebelum terjun ke medan perang yang "real" yaitu menjaga kebersihan hati (rohani). Apakah orang yang menjaga kebersihan tubuhnya terus membunuh orang lain dengan sadis akan masuk sorga? Tidak khan?

Dan... Syari'at Islam Muhammad (contoh: wudhu) berusaha menggali lagi sebagian kecil aturan2 yang terdapat dalam Syari'at Taurat Musa untuk dipraktekkan sebagai aturan Islam yang berlaku dari sejak munculnya Islam 600 M (1400 tahun lalu) sampai dengan zaman modern sekarang (2011 M).

kermit katak lucu wrote:

Tom Jerry wrote:

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Kita sekarang hidup di zaman Perjanjian Baru (Yeremia 31:31... Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,) yang tidak lagi mentaati Perjanjian Lama berupa Syari'at Taurat Musa yang dikhususkan bagi orang Israel. Dalam Taurat Musa (3400 tahun lalu), TUHAN memerintahkan orang / umat Israel untuk menjaga kebersihan jasmani dan menghindari diri dari benda-benda najis. Jika terkena sesuatu yang najis, .... cuci baju....!!! Semuanya hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 11:24-28
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 2-7
2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.
3 Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya.
4 Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
7 Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 15:19-28
19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga.
21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
22 Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
23 Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
24 Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga.
25 Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis.
26 Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
27 Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 17:15-16
15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir. Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Pada zaman Perjanjian Baru, kitab Ibrani (yang diduga ditulis oleh Paulus) mengatakan sbb:

Ibrani 9:8-10
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan berbagai macam pembasuhan (pencucian), hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa itu bagi orang Israel kuno abad ke-13 SM, bukan buat orang Indo abad ke-21 M.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah dasar menuju kegenapannya.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah latihan "virtual" dengan menjaga kebersihan jasmani sebelum terjun ke medan perang yang "real" yaitu menjaga kebersihan hati (rohani). Apakah orang yang menjaga kebersihan tubuhnya terus membunuh orang lain dengan sadis akan masuk sorga? Tidak khan?

Dan... Syari'at Islam Muhammad (contoh: wudhu) berusaha menggali lagi sebagian kecil aturan2 yang terdapat dalam Syari'at Taurat Musa untuk dipraktekkan sebagai aturan Islam yang berlaku dari sejak munculnya Islam 600 M (1400 tahun lalu) sampai dengan zaman modern sekarang (2011 M).

thanks infonya bro Tom

al-fikr wrote:

kermit katak lucu wrote:

Tom Jerry wrote:

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Kita sekarang hidup di zaman Perjanjian Baru (Yeremia 31:31... Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,) yang tidak lagi mentaati Perjanjian Lama berupa Syari'at Taurat Musa yang dikhususkan bagi orang Israel. Dalam Taurat Musa (3400 tahun lalu), TUHAN memerintahkan orang / umat Israel untuk menjaga kebersihan jasmani dan menghindari diri dari benda-benda najis. Jika terkena sesuatu yang najis, .... cuci baju....!!! Semuanya hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 11:24-28
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 2-7
2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.
3 Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya.
4 Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
7 Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 15:19-28
19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga.
21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
22 Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
23 Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
24 Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga.
25 Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis.
26 Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
27 Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 17:15-16
15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir. Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Pada zaman Perjanjian Baru, kitab Ibrani (yang diduga ditulis oleh Paulus) mengatakan sbb:

Ibrani 9:8-10
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan berbagai macam pembasuhan (pencucian), hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa itu bagi orang Israel kuno abad ke-13 SM, bukan buat orang Indo abad ke-21 M.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah dasar menuju kegenapannya.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah latihan "virtual" dengan menjaga kebersihan jasmani sebelum terjun ke medan perang yang "real" yaitu menjaga kebersihan hati (rohani). Apakah orang yang menjaga kebersihan tubuhnya terus membunuh orang lain dengan sadis akan masuk sorga? Tidak khan?

Dan... Syari'at Islam Muhammad (contoh: wudhu) berusaha menggali lagi sebagian kecil aturan2 yang terdapat dalam Syari'at Taurat Musa untuk dipraktekkan sebagai aturan Islam yang berlaku dari sejak munculnya Islam 600 M (1400 tahun lalu) sampai dengan zaman modern sekarang (2011 M).

thanks infonya bro Tom

thanks juga pencerahannya..........ngasih tau aja, ISLAM mengakui Taurat, sebagai kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa As.

Al Qur'an adalah kitab penyempurna.

Kalau anda persepsikan Islam menggali lagi syari'at Taurat yang dipraktekkan ISLAM hingga sekarang, apakah itu salah?? Ngasih tau sekali lagi, ISLAM mengakui Taurat, hanya saja telah disempurnakan Al Qur'an.

Bejat wrote:

al-fikr wrote:

kermit katak lucu wrote:

Tom Jerry wrote:

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Kita sekarang hidup di zaman Perjanjian Baru (Yeremia 31:31... Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,) yang tidak lagi mentaati Perjanjian Lama berupa Syari'at Taurat Musa yang dikhususkan bagi orang Israel. Dalam Taurat Musa (3400 tahun lalu), TUHAN memerintahkan orang / umat Israel untuk menjaga kebersihan jasmani dan menghindari diri dari benda-benda najis. Jika terkena sesuatu yang najis, .... cuci baju....!!! Semuanya hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 11:24-28
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 2-7
2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.
3 Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya.
4 Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
7 Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 15:19-28
19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga.
21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
22 Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
23 Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
24 Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga.
25 Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis.
26 Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
27 Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 17:15-16
15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir. Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Pada zaman Perjanjian Baru, kitab Ibrani (yang diduga ditulis oleh Paulus) mengatakan sbb:

Ibrani 9:8-10
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan berbagai macam pembasuhan (pencucian), hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa itu bagi orang Israel kuno abad ke-13 SM, bukan buat orang Indo abad ke-21 M.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah dasar menuju kegenapannya.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah latihan "virtual" dengan menjaga kebersihan jasmani sebelum terjun ke medan perang yang "real" yaitu menjaga kebersihan hati (rohani). Apakah orang yang menjaga kebersihan tubuhnya terus membunuh orang lain dengan sadis akan masuk sorga? Tidak khan?

Dan... Syari'at Islam Muhammad (contoh: wudhu) berusaha menggali lagi sebagian kecil aturan2 yang terdapat dalam Syari'at Taurat Musa untuk dipraktekkan sebagai aturan Islam yang berlaku dari sejak munculnya Islam 600 M (1400 tahun lalu) sampai dengan zaman modern sekarang (2011 M).

thanks infonya bro Tom

thanks juga pencerahannya..........ngasih tau aja, ISLAM mengakui Taurat, sebagai kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa As.

Al Qur'an adalah kitab penyempurna.

Kalau anda persepsikan Islam menggali lagi syari'at Taurat yang dipraktekkan ISLAM hingga sekarang, apakah itu salah?? Ngasih tau sekali lagi, ISLAM mengakui Taurat, hanya saja telah disempurnakan Al Qur'an.

mereka tidak akan mengerti.

al-fikr wrote:

Bejat wrote:

al-fikr wrote:

kermit katak lucu wrote:

Tom Jerry wrote:

Anti-Ezalor wrote:ea si kodok bikin thread ginian lagi

itu bagus kan? berarti org itu menjaga kebersihan.
gak kayak manusia2 yg kotor. baik pikiran maupun perilaku.
APALAGI KALAU PIKIRAN KOTORnya dah KUAT kayak BINATANG...
wkwkkwkwkwkk

Kita sekarang hidup di zaman Perjanjian Baru (Yeremia 31:31... Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,) yang tidak lagi mentaati Perjanjian Lama berupa Syari'at Taurat Musa yang dikhususkan bagi orang Israel. Dalam Taurat Musa (3400 tahun lalu), TUHAN memerintahkan orang / umat Israel untuk menjaga kebersihan jasmani dan menghindari diri dari benda-benda najis. Jika terkena sesuatu yang najis, .... cuci baju....!!! Semuanya hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 11:24-28
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 2-7
2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.
3 Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya.
4 Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
7 Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 15:19-28
19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga.
21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
22 Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
23 Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
24 Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga.
25 Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis.
26 Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
27 Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.

Syari'at Taurat Musa: Imamat 17:15-16
15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir. Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Pada zaman Perjanjian Baru, kitab Ibrani (yang diduga ditulis oleh Paulus) mengatakan sbb:

Ibrani 9:8-10
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan berbagai macam pembasuhan (pencucian), hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Syari'at Taurat Musa itu bagi orang Israel kuno abad ke-13 SM, bukan buat orang Indo abad ke-21 M.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah dasar menuju kegenapannya.
Syari'at Taurat Musa itu hanyalah latihan "virtual" dengan menjaga kebersihan jasmani sebelum terjun ke medan perang yang "real" yaitu menjaga kebersihan hati (rohani). Apakah orang yang menjaga kebersihan tubuhnya terus membunuh orang lain dengan sadis akan masuk sorga? Tidak khan?

Dan... Syari'at Islam Muhammad (contoh: wudhu) berusaha menggali lagi sebagian kecil aturan2 yang terdapat dalam Syari'at Taurat Musa untuk dipraktekkan sebagai aturan Islam yang berlaku dari sejak munculnya Islam 600 M (1400 tahun lalu) sampai dengan zaman modern sekarang (2011 M).

thanks infonya bro Tom

thanks juga pencerahannya..........ngasih tau aja, ISLAM mengakui Taurat, sebagai kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa As.

Al Qur'an adalah kitab penyempurna.

Kalau anda persepsikan Islam menggali lagi syari'at Taurat yang dipraktekkan ISLAM hingga sekarang, apakah itu salah?? Ngasih tau sekali lagi, ISLAM mengakui Taurat, hanya saja telah disempurnakan Al Qur'an.

mereka tidak akan mengerti.

Iya kayaknya sia-sia bro...makanya males nanggapin, pointnya aja langsung.

kermit katak lucu wrote:Mungkin judul di atas kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk islamnya seorang non muslim kedalam islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang masuk islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari berbagai segi.Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya, masuk islam gara-gara pakaian dalam!

Fakta ini dikisahkan Dr. Sholeh, seorang pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.Suatu hari wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas pada Doktor Sholeh, perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’. Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Betapa terkesan ibu tua ini dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, masuk islam dengan perantaraan pakaian dalam! AllahuAkbar!

http://azansite.wordpress.com/2008/11/01/masuk-islam-karena-mencuci-celana-dalam/

urang batak wrote:...Nice thread dengan kisah yg lucu bro.
Ngalah ngalahin SRIMULAT...

kermit katak lucu wrote:
Fakta ini dikisahkan Dr. Sholeh, seorang pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.Suatu hari wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas pada Doktor Sholeh, perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’. Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Jangan Ngaco wrote:

urang batak wrote:...Nice thread dengan kisah yg lucu bro.
Ngalah ngalahin SRIMULAT...

baca aja lagi,,,,

kermit katak lucu wrote:
Fakta ini dikisahkan Dr. Sholeh, seorang pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.Suatu hari wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas pada Doktor Sholeh, perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’. Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Islam mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar karna itu termasuk najis!!

kristen?????

kermit katak lucu wrote:Mungkin judul di atas kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk islamnya seorang non muslim kedalam islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang masuk islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari berbagai segi.Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya, masuk islam gara-gara pakaian dalam!

Fakta ini dikisahkan Dr. Sholeh, seorang pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.Suatu hari wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas pada Doktor Sholeh, perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’. Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.

Betapa terkesan ibu tua ini dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, masuk islam dengan perantaraan pakaian dalam! AllahuAkbar!

http://azansite.wordpress.com/2008/11/01/masuk-islam-karena-mencuci-celana-dalam/

HinaYana wrote:mungkin yg bung kremit lupa yaitu, muslim wajib membersihkan dirinya dengan air baik setelah hadas besar (be ol), atau hadas kecil. (malah kadang ane, tak kasi sabun dikit biar ekornya ga bau)
hal ini berbeda dengan orang bule/eropa yg katanya kristen. kalo beol cuma di lap pake tisu. kalo pipis ga pernah dibersihin dengan air ujungnya.
coba situ beol, lalu cuma ekornya di lap pake tisu. setelah 6jam coba cium baunya. badingin ketika situ beol lalu dibersihin pake air lubang ekornya. bandingin aja


ngomong2 dulu yesus kalo beol di lap pake apaan ya? masa ga ada tuntunan buat umatnya?

bayo_lubis wrote:Timbul pertanyaan:
Sebenarnya, apa tujuan/maksud Kermit dg topik ini?
-Mau menyalahkan wanita tua itu? Salahnya di mana?
-Mau menyalahkan hukum Islam? Hukum yg mana?
-Mau bilang Islam agama yg benar? Kok tumben?

bayo_lubis wrote:@sorban tak dikenal:
Si kermit mau minjam untuk dipake? Apa untuk dicium aja?

"bosen ama kolor yesus,alhasil netter kermit terobsesi CD netter muslim"

sorban tak dikenal wrote:

bayo_lubis wrote:@sorban tak dikenal:
Si kermit mau minjam untuk dipake? Apa untuk dicium aja?

nah biar tambah jelas n dapet jawabannya musti dibikinin threat baru nih bang BY
sekedar ngasih saran utk judul threatnya bang......

"bosen ama kolor yesus,alhasil netter kermit terobsesi CD netter muslim"