MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 95 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 95 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

+4
Dewa Penolong
samyer
agus
hamba tuhan
8 posters

Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by hamba tuhan Thu 24 Mar 2011, 4:46 pm

Namanya Prof. Dr. Hubertus Mynarek. Tahun 1972 dia keluar dari agama Katolik. Suatu sensasi, karena dia bukan sembarang profesor: dia adalah profesor teologi.

Bukan cuma itu, dia bahkan dekan Fakultas Teologi di Universitas Wina, Austria.

Dia lahir tahun 1928. Dalam usia 25 dia dinobatkan menjadi pastor. Dia terbukti menjadi teolog yang piawai, dalam usia 38 dia sudah menyandang gelar profesor di bidang filosofi agama di Universitas Bamberg, Jerman. Dalam usia 41 dia sudah dipercayai untuk menjadi dekan Fakultas Teologi di Universitas Wina.

Setahun kemudian, di bulan November 1972, setelah lebih dari 20 tahun menggeluti dunia teologi Kristen, dia berkesimpulan bahwa agamanya tak bisa diterima lagi: dia menyatakan keluar dari gereja.

Gereja Katolik bereaksi keras: Mynarek dipecat dari jabatannya, bahkan dia dipaksa pensiun dalam usia 43 tahun. 22 tahun lebih awal.

Berikut potongan wawancara dia dengan majalah Jerman "Materialien und Informationen zur Zeit" (MIZ) nomer 2/2000 (sumber: www.kirchenkritik.de/archiv/kk_mynarek.html)

==========

MIZ: Mari kita bicara tentang Gereja Katolik dan reaksinya atas kritik. Ketika anda di tahun 1972 sebagai dekan Fakultas Teologi Universitas Wina memutuskan untuk keluar dari gereja, apakah anda sudah meramalkan reaksi keras dari gereja?

HM: Berdasarkan sejarah gereja selama 2000 tahun tentu saja saya tahu: gereja akan mengejar-ngejar semua yang menghalangi kepentingan kekuasaannya, dan gereja tidak akan menerima kritik meski kritik ini beralasan. Meski demikian saya terkejut juga dengan reaksi gereja yang keras dan brutal atas keluarnya saya dari gereja, atas surat terbuka saya untuk Paus, dan atas buku saya tentang situasi intern gereja "Herren und Knechte der Kirche" [Tuan dan Hamba Gereja]. Reaksi yang di luar batas ini muncul karena saya adalah profesor teologi Katolik pertama di abad 20 di wilayah berbahasa Jerman [Jerman, Austria, sebagian Swiss dan Luxemburg] yang meninggalkan gereja. Gereja kan masih juga berkeyakinan dan menggodamkan keyakinan pada para pengikutnya bahwa tidak ada keselamatan di luar gereja. Pengritik gereja yang tajam seperti Uta Ranke-Heinemann, Drewermann, Küng, dsb. masih juga percaya dengan doktrin ini dan karenanya tetap tinggal di dalam gereja, dan tidak melakukan konsekwensi logis keluar dari gereja. Dibandingkan mereka, saya sudah tahu jelas sekali sebelum saya keluar dari gereja bahwa: gereja tidak akan lupa, tidak akan memaafkan, tanpa ampun dalam mengejar-ngejar pengritiknya, dan tidak mengenal rasa keadilan ataupun ampunan.

MIZ: Kritik anda pada gereja membuat kehidupan ekonomi anda sulit. Beberapa saat bahkan anda sempat tinggal di kolong jembatan. Bagaimana ini terjadi? Apa pengalaman terburuk anda di saat itu?

HM: Yang pertama kali terjadi setelah surat terbuka saya --yang harus saya akui sangat kritis-- unttuk Paus dipublikasikan di majalah-majalah dan koran-koran adalah ditusuknya ban-ban mobil saya yang diparkir dekat Universitas Wina. Ini berulang kali terjadi. Yang kedua adalah ambrolnya mobil saya di jalan tol Wina-Salzburg. Rem tidak berfungsi, hampir semua sekrup di bagian motor dikendorkan. Saya menyesal tidak meminta keterangan tertulis dari bengkel yang menderek mobil saya bahwa orang bengkel benar-benar terheran-heran dan terus berkata: "Ini benar-benar mukjizat bahwa anda masih hidup. Anjing-babi mana yang melakukan ini?" Kejadian yang mirip terjadi sekali lagi dalam perjalanan saya dari München ke Würzburg. Ancaman pembunuhan lewat telepon, saya terima tiap hari. Juga untuk isteri saya [setelah keluar dari gereja Mynarek kemudian menikah] bila saya tidak di rumah, padahal isteri saya tak bersalah sama sekali, karena saya keluar dari gereja bukan karena wanita, tapi karena sruktur kekuasaan gereja yang tidak manusiawi. Tentu saja para petinggi gereja tidak akan percaya. Mereka tidak akan percaya bahwa orang keluar dari gereja dengan motif-motif idealisme. Pernah saya didatangi wakil-wakil tinggi dari gereja yang berkata: "Hey, masa hanya karena wanita kamu keluar dari gereja? Tunangan saja, kamu kan sebagai pastor bisa melakukan apa saja yang kamu inginkan dengan wanita. Tapi jangan nikahi dia. Ini kan tidak susah, karena kamu bisa memiliki kebebasan yang kamu inginkan." Kemudian muncul konsekwensi-konsekwensi negatif. Saya kehilangan jabatan profesor saya di Universitas Wina, akibat konkordat [perjanjian] antara Vatikan dan Republik Austria, meski seorang pakar hukum ternama Austria di majalah "Profil" berkata: "Kalau negara Austria memaksa seorang ilmuwan sekaliber Mynarek untuk pensiun, hanya karena dia keluar dari gereja, maka konkordat dalam hal ini bertentangan dengan undan-undang dasar."

MIZ: Tahun 1973 terbit buku anda " Herren und Knechte der Kirche" [Tuan dan Hamba Gereja] yang diterbitkan oleh Kiepenheuer und Witsch ...

HM: Ya, setelah Penerbit Bertelsmann, yang telah menerima penuh naskah saya dan menandatangani perjanjian dengan saya, mundur setelah ditekan gereja. Sementara itu --Bertelsmann telah membatalkan perjanjian, tapi gereja belum tahu apakah saya sudah menemukan penerbit lain untuk buku saya-- datang seorang utusan dari Kardinal Döpfner yang berkata: "Anda akan langsung menerima kembali jabatan profesor kalau anda tidak menerbitkan buku ini dan kembali ke pangkuan gereja. Kalau anda tidak melakukan ini, anda akan dihujani dengan lebih dari 30 proses pengadilan, dan anda akan terhempas ke pinggir jalan, kemudian menangis meminta-minta untuk diterima kembali oleh gereja. Hukum bakar tidak ada lagi, tapi kami bisa mematikan orang lewat jalur ekonomi."

MIZ: Dan ancaman ini bukan omong kosong ...

HM: Tidak, setelah buku ini terbit dan sempat ditahan penerbitannya oleh gereja, memang bukan 30 tapi ada 14 proses pengadilan yang harus saya hadapi. Para petinggi gereja meminta uang ganti rugi sebesar 360 ribu DM karena merasa tersinggung oleh buku saya. Dan pengadilan memenangkan mereka. Ketika Penerbit Bertelsmann melihat bagaimana proses di pengadilan negeri dan pengadilan tinggi München tidak memihak saya, mereka pun turut campur dan tiba-tiba meminta kembali uang panjar yang pernah mereka bayar bersama bunga 13,9%. ... Secara keseluruhan proses-proses ini berlangsung selama 6 tahun dan ini adalah masa terberat hidup saya. Para pengacara yang tadinya senang mendapat kasus yang sensasional, kemudian memperlihatkan kebuasannya setelah mereka tahu saya tak memiliki sesen pun, dan menggadaikan saya habis-habisan. Ketika mesin tik saya terakhir diangkut orang, dan saya mengadu pada Pengadilan Kitzingen --rumah saya terletak di sana-- dan berkata bahwa saya sebagai penulis tergantung sekali pada mesin tik, pengadilan bekata: "Anda masih bisa mengritik gereja dengan tangan." Karena kerugian-kerugian material ini saya harus melepaskan rumah saya di Kitzingen. Direktur sebuah bank di Bayern menjanjikan saya hipotek yang mengizinkan saya untuk tetap menempati rumah itu. Tetapi setelah dia ditekan gereja, dia kemudian berkata bahwa dia tidak tahu kalau saya hidup seberbahaya itu dan bahwa saya sedang berkonfontasi dengan gereja. Akhirnya dia menarik kembali hipotek itu. Saya bersama isteri saya, dan bayi kami yang baru lahir, benar-benar harus hidup di kolong jembatan.

MIZ: Adakah orang di dalam atau luar gereja yang menolong anda di situasi sulit ini?

HM: Dari dalam gereja hanya sedikit yang masih menolong saya. Di antaranya teolog pastoral Prof. Klostermann dari Wina, yang menganggap tindakan gereja sebagai sadis dan tidak pada tempatnya. Di luar gereja banyak sekali. Misalnya 2 profesor Yahudi Werner Peiser dan Ossip K. Flechtheim. Prof. Flechtheim dalam kasus saya malah sempat menghubungi Menteri Ekonomi Austria, Firnberg, dan pemilik Bertelsmann, Mohn. Sayang tanpa hasil. Ketua "Bund der Konfessionslosen" [organisasi orang-orang tanpa konfesi/aliran] ketika itu mengangkut saya dan keluarga dari kolong jembatan. Dia menyediakan sebuah flat dengan 2 kamar di Berlin, dengan sewa yang murah. Dia juga mengadakan inisiatif untuk menolong saya dengan nama "aksi solidaritas untuk korban inquisisi modern" yang diikuti oleh banyak tokoh terkenal dari kalangan penulis, seniman, pemikir liberal, Bund der Konfessionslosen, juga dari para pemuda sosialis, yang memprotes ketidakadilan gereja atas saya.
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by agus Wed 13 Apr 2011, 10:07 pm

Salut dan hormat sama sang professor nih, betul - betul ujian keimanan yang berat.... :turban: :turban: :turban:
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14601
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by samyer Wed 13 Apr 2011, 10:18 pm

nah ini salah satu contoh yang pernah aq bahas tentang agama masih ada sangkut paut dan campur aduk untuk kepentingan politik bro ht, ya pintar2 kita harus teliti Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 706181
samyer
samyer
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 220
Location : di lubuk hati yang terdalam
Humor : l
Reputation : 0
Points : 5027
Registration date : 2011-02-09

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by Dewa Penolong Thu 14 Apr 2011, 4:33 pm

Prof. Dr. Hubertus Mynarek. Tahun 1972 dia keluar dari agama Katolik. Kok Diklaim masuk Islam ? Lucu lucu lucu bangat. Wong Prof. Dr. Hubertus Mynarek.keluar dari Gereja karena konflik internal kok dan dia kebelet kawin.... (ada keterbatasan manusia). Setelah keluar Gereja dia tidak bilang masuk ISLAM kok, bahkan yang nolongin dia juga masih orang Gereja.

Dewa Penolong

Number of posts : 2
Reputation : 0
Points : 4734
Registration date : 2011-04-14

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by hamba tuhan Thu 14 Apr 2011, 4:42 pm

Dewa Penolong wrote:Prof. Dr. Hubertus Mynarek. Tahun 1972 dia keluar dari agama Katolik. Kok Diklaim masuk Islam ? Lucu lucu lucu bangat. Wong Prof. Dr. Hubertus Mynarek.keluar dari Gereja karena konflik internal kok dan dia kebelet kawin.... (ada keterbatasan manusia). Setelah keluar Gereja dia tidak bilang masuk ISLAM kok, bahkan yang nolongin dia juga masih orang Gereja.

keluar dari agama katolik dia trus kmn bung..... sertakan link referensi anda kalo emang prof tsb gak masuk islam..... Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 51217 Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 51217
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by hamba tuhan Thu 14 Apr 2011, 4:45 pm

samyer wrote:nah ini salah satu contoh yang pernah aq bahas tentang agama masih ada sangkut paut dan campur aduk untuk kepentingan politik bro ht, ya pintar2 kita harus teliti Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 706181

maaf bro samyer.... apa maksud anda bahwa agama masih ada sangkut paut dan campur aduk untuk kepentingan politik???? plintar plintur ayat2 kitab suci utk kepetingan politik ya??? emang dalam islam bisa bung samyer?????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by kejora991 Tue 29 Nov 2011, 10:14 pm

hamba tuhan wrote:
Dewa Penolong wrote:Prof. Dr. Hubertus Mynarek. Tahun 1972 dia keluar dari agama Katolik. Kok Diklaim masuk Islam ? Lucu lucu lucu bangat. Wong Prof. Dr. Hubertus Mynarek.keluar dari Gereja karena konflik internal kok dan dia kebelet kawin.... (ada keterbatasan manusia). Setelah keluar Gereja dia tidak bilang masuk ISLAM kok, bahkan yang nolongin dia juga masih orang Gereja.

keluar dari agama katolik dia trus kmn bung..... sertakan link referensi anda kalo emang prof tsb gak masuk islam..... Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 51217 Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 51217
sory nih bung ht, bukannya terbalik tuh....anda yang claim bahwa prof tersebut masuk islam, yah berarti minimal anda yg buktikan donk....perasaan saya baca nggak ada tulisan dia masuk islam deh,,,,
Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 994211 Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 994211 Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 994211

keluar dari agama katolik bisa kemana saja bung ht....bisa jadi atheis, buddha. hindu...blabla....
dari mana anda berpendapat dia masuk islam? Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 994211 Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 994211 Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam 994211

kejora991
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Male
Number of posts : 59
Age : 48
Reputation : 0
Points : 4571
Registration date : 2011-11-22

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by F-22 Tue 29 Nov 2011, 10:37 pm

hamba tuhan wrote:
Berikut potongan wawancara dia dengan majalah Jerman "Materialien und Informationen zur Zeit" (MIZ) nomer 2/2000 (sumber: www.kirchenkritik.de/archiv/kk_mynarek.html)
HOAX linknya udah mati.

Mynarek memang seorang atheis & anti katolik TAPI bukan muslim !!!
Iqra referensi di bawah ini:

Mynarek from Wiki
Mynarek from his Website
F-22
F-22
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1644
Reputation : 19
Points : 6648
Registration date : 2011-09-30

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by F-22 Tue 29 Nov 2011, 10:47 pm

Muslim doyan HOAX ya? lol!
F-22
F-22
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1644
Reputation : 19
Points : 6648
Registration date : 2011-09-30

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by F-22 Tue 29 Nov 2011, 10:49 pm

Napoleon muslim?
Neil Amstrong muslim?

Yesus muslim?


Muslim gundulmu !!! :albino:
F-22
F-22
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1644
Reputation : 19
Points : 6648
Registration date : 2011-09-30

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by F-22 Tue 06 Dec 2011, 11:44 am

Sundul lagi ah sbg monument kedunguan muslim. lol!
F-22
F-22
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1644
Reputation : 19
Points : 6648
Registration date : 2011-09-30

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by kuku bima Tue 06 Dec 2011, 12:25 pm

hamba tuhan wrote:Namanya Prof. Dr. Hubertus Mynarek. Tahun 1972 dia keluar dari agama Katolik. Suatu sensasi, karena dia bukan sembarang profesor: dia adalah profesor teologi.

Bukan cuma itu, dia bahkan dekan Fakultas Teologi di Universitas Wina, Austria.

Dia lahir tahun 1928. Dalam usia 25 dia dinobatkan menjadi pastor. Dia terbukti menjadi teolog yang piawai, dalam usia 38 dia sudah menyandang gelar profesor di bidang filosofi agama di Universitas Bamberg, Jerman. Dalam usia 41 dia sudah dipercayai untuk menjadi dekan Fakultas Teologi di Universitas Wina.

Setahun kemudian, di bulan November 1972, setelah lebih dari 20 tahun menggeluti dunia teologi Kristen, dia berkesimpulan bahwa agamanya tak bisa diterima lagi: dia menyatakan keluar dari gereja.

Gereja Katolik bereaksi keras: Mynarek dipecat dari jabatannya, bahkan dia dipaksa pensiun dalam usia 43 tahun. 22 tahun lebih awal.

Berikut potongan wawancara dia dengan majalah Jerman "Materialien und Informationen zur Zeit" (MIZ) nomer 2/2000 (sumber: www.kirchenkritik.de/archiv/kk_mynarek.html)

==========

MIZ: Mari kita bicara tentang Gereja Katolik dan reaksinya atas kritik. Ketika anda di tahun 1972 sebagai dekan Fakultas Teologi Universitas Wina memutuskan untuk keluar dari gereja, apakah anda sudah meramalkan reaksi keras dari gereja?

HM: Berdasarkan sejarah gereja selama 2000 tahun tentu saja saya tahu: gereja akan mengejar-ngejar semua yang menghalangi kepentingan kekuasaannya, dan gereja tidak akan menerima kritik meski kritik ini beralasan. Meski demikian saya terkejut juga dengan reaksi gereja yang keras dan brutal atas keluarnya saya dari gereja, atas surat terbuka saya untuk Paus, dan atas buku saya tentang situasi intern gereja "Herren und Knechte der Kirche" [Tuan dan Hamba Gereja]. Reaksi yang di luar batas ini muncul karena saya adalah profesor teologi Katolik pertama di abad 20 di wilayah berbahasa Jerman [Jerman, Austria, sebagian Swiss dan Luxemburg] yang meninggalkan gereja. Gereja kan masih juga berkeyakinan dan menggodamkan keyakinan pada para pengikutnya bahwa tidak ada keselamatan di luar gereja. Pengritik gereja yang tajam seperti Uta Ranke-Heinemann, Drewermann, Küng, dsb. masih juga percaya dengan doktrin ini dan karenanya tetap tinggal di dalam gereja, dan tidak melakukan konsekwensi logis keluar dari gereja. Dibandingkan mereka, saya sudah tahu jelas sekali sebelum saya keluar dari gereja bahwa: gereja tidak akan lupa, tidak akan memaafkan, tanpa ampun dalam mengejar-ngejar pengritiknya, dan tidak mengenal rasa keadilan ataupun ampunan.

MIZ: Kritik anda pada gereja membuat kehidupan ekonomi anda sulit. Beberapa saat bahkan anda sempat tinggal di kolong jembatan. Bagaimana ini terjadi? Apa pengalaman terburuk anda di saat itu?

HM: Yang pertama kali terjadi setelah surat terbuka saya --yang harus saya akui sangat kritis-- unttuk Paus dipublikasikan di majalah-majalah dan koran-koran adalah ditusuknya ban-ban mobil saya yang diparkir dekat Universitas Wina. Ini berulang kali terjadi. Yang kedua adalah ambrolnya mobil saya di jalan tol Wina-Salzburg. Rem tidak berfungsi, hampir semua sekrup di bagian motor dikendorkan. Saya menyesal tidak meminta keterangan tertulis dari bengkel yang menderek mobil saya bahwa orang bengkel benar-benar terheran-heran dan terus berkata: "Ini benar-benar mukjizat bahwa anda masih hidup. Anjing-babi mana yang melakukan ini?" Kejadian yang mirip terjadi sekali lagi dalam perjalanan saya dari München ke Würzburg. Ancaman pembunuhan lewat telepon, saya terima tiap hari. Juga untuk isteri saya [setelah keluar dari gereja Mynarek kemudian menikah] bila saya tidak di rumah, padahal isteri saya tak bersalah sama sekali, karena saya keluar dari gereja bukan karena wanita, tapi karena sruktur kekuasaan gereja yang tidak manusiawi. Tentu saja para petinggi gereja tidak akan percaya. Mereka tidak akan percaya bahwa orang keluar dari gereja dengan motif-motif idealisme. Pernah saya didatangi wakil-wakil tinggi dari gereja yang berkata: "Hey, masa hanya karena wanita kamu keluar dari gereja? Tunangan saja, kamu kan sebagai pastor bisa melakukan apa saja yang kamu inginkan dengan wanita. Tapi jangan nikahi dia. Ini kan tidak susah, karena kamu bisa memiliki kebebasan yang kamu inginkan." Kemudian muncul konsekwensi-konsekwensi negatif. Saya kehilangan jabatan profesor saya di Universitas Wina, akibat konkordat [perjanjian] antara Vatikan dan Republik Austria, meski seorang pakar hukum ternama Austria di majalah "Profil" berkata: "Kalau negara Austria memaksa seorang ilmuwan sekaliber Mynarek untuk pensiun, hanya karena dia keluar dari gereja, maka konkordat dalam hal ini bertentangan dengan undan-undang dasar."

MIZ: Tahun 1973 terbit buku anda " Herren und Knechte der Kirche" [Tuan dan Hamba Gereja] yang diterbitkan oleh Kiepenheuer und Witsch ...

HM: Ya, setelah Penerbit Bertelsmann, yang telah menerima penuh naskah saya dan menandatangani perjanjian dengan saya, mundur setelah ditekan gereja. Sementara itu --Bertelsmann telah membatalkan perjanjian, tapi gereja belum tahu apakah saya sudah menemukan penerbit lain untuk buku saya-- datang seorang utusan dari Kardinal Döpfner yang berkata: "Anda akan langsung menerima kembali jabatan profesor kalau anda tidak menerbitkan buku ini dan kembali ke pangkuan gereja. Kalau anda tidak melakukan ini, anda akan dihujani dengan lebih dari 30 proses pengadilan, dan anda akan terhempas ke pinggir jalan, kemudian menangis meminta-minta untuk diterima kembali oleh gereja. Hukum bakar tidak ada lagi, tapi kami bisa mematikan orang lewat jalur ekonomi."

MIZ: Dan ancaman ini bukan omong kosong ...

HM: Tidak, setelah buku ini terbit dan sempat ditahan penerbitannya oleh gereja, memang bukan 30 tapi ada 14 proses pengadilan yang harus saya hadapi. Para petinggi gereja meminta uang ganti rugi sebesar 360 ribu DM karena merasa tersinggung oleh buku saya. Dan pengadilan memenangkan mereka. Ketika Penerbit Bertelsmann melihat bagaimana proses di pengadilan negeri dan pengadilan tinggi München tidak memihak saya, mereka pun turut campur dan tiba-tiba meminta kembali uang panjar yang pernah mereka bayar bersama bunga 13,9%. ... Secara keseluruhan proses-proses ini berlangsung selama 6 tahun dan ini adalah masa terberat hidup saya. Para pengacara yang tadinya senang mendapat kasus yang sensasional, kemudian memperlihatkan kebuasannya setelah mereka tahu saya tak memiliki sesen pun, dan menggadaikan saya habis-habisan. Ketika mesin tik saya terakhir diangkut orang, dan saya mengadu pada Pengadilan Kitzingen --rumah saya terletak di sana-- dan berkata bahwa saya sebagai penulis tergantung sekali pada mesin tik, pengadilan bekata: "Anda masih bisa mengritik gereja dengan tangan." Karena kerugian-kerugian material ini saya harus melepaskan rumah saya di Kitzingen. Direktur sebuah bank di Bayern menjanjikan saya hipotek yang mengizinkan saya untuk tetap menempati rumah itu. Tetapi setelah dia ditekan gereja, dia kemudian berkata bahwa dia tidak tahu kalau saya hidup seberbahaya itu dan bahwa saya sedang berkonfontasi dengan gereja. Akhirnya dia menarik kembali hipotek itu. Saya bersama isteri saya, dan bayi kami yang baru lahir, benar-benar harus hidup di kolong jembatan.

MIZ: Adakah orang di dalam atau luar gereja yang menolong anda di situasi sulit ini?

HM: Dari dalam gereja hanya sedikit yang masih menolong saya. Di antaranya teolog pastoral Prof. Klostermann dari Wina, yang menganggap tindakan gereja sebagai sadis dan tidak pada tempatnya. Di luar gereja banyak sekali. Misalnya 2 profesor Yahudi Werner Peiser dan Ossip K. Flechtheim. Prof. Flechtheim dalam kasus saya malah sempat menghubungi Menteri Ekonomi Austria, Firnberg, dan pemilik Bertelsmann, Mohn. Sayang tanpa hasil. Ketua "Bund der Konfessionslosen" [organisasi orang-orang tanpa konfesi/aliran] ketika itu mengangkut saya dan keluarga dari kolong jembatan. Dia menyediakan sebuah flat dengan 2 kamar di Berlin, dengan sewa yang murah. Dia juga mengadakan inisiatif untuk menolong saya dengan nama "aksi solidaritas untuk korban inquisisi modern" yang diikuti oleh banyak tokoh terkenal dari kalangan penulis, seniman, pemikir liberal, Bund der Konfessionslosen, juga dari para pemuda sosialis, yang memprotes ketidakadilan gereja atas saya.



GA TAHAN DIA MELIHAT HAJAR ASWAD YANG MENANTANG.....MASIH MUDAH KALAH AME SYAWATNYA............MO NANYA ISTRINYA BERAPA SEKARANG DAN JUGA GUNDIK2NYA.....HE HE HE....KELEMAHAN PASTUR CUMA SATU MEMEK..........
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10339
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by dombagarut Thu 08 Mar 2012, 10:18 pm

Lanjutkan

dombagarut
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 235
Reputation : 0
Points : 4641
Registration date : 2012-03-08

Back to top Go down

Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam Empty Re: Penderitaan yang dialami Prof. Dr. Hubertus Mynarek (dekan Fakultas Teologi Universitas Wina) setelah masuk Islam

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum